Kegembiraan terbesar dalam hidup adalah keyakinan bahwa kita dicintai, tidak ada yang bisa menghentikan waktu. Ada masa dimana orang terfokus untuk melakukan sesuatu (to do). Ada saat memfokuskan diri untuk mengumpulkan (To Have). Ada yang giat mencari makna hidup (To Be)
   
  Cemplia...solo .....aja....
  Webserver
 

Pada bab ini Anda mempelajari bagaimana menjadikan sebuah komputer sebagai

web server yang dapat diakses dari komputer lain.

Pembaca akan memahami kelebihan Apache server versi 2.0 serta direktif-

direktif yang digunakan untuk membangun web server, termasuk bagaimana

menggunakan tool grafis untuk mengkonfigurasi Apache.

Anda telah menyelesaikan konfigurasi pada server Diskless, FileKontrol dan

Proxy. Bagian akhir buku ini akan difokuskan pada konfigurasi server WebMail

sehingga layanan email,web, ftp dan ssh dapat berjalan dengan baik. Artinya,

sebuah jaringan perkantoran yang nyata telah selesai dan ini menjadi modal awal

yang sangat bermanfaat bagi Anda dalam mengarungi dunia jaringan komputer.

Anda pernah berkunjung ke http://www.yahoo.com,  http://www.redhat.com

atau yang lain? Jika Anda pernah memanfaatkan internet, pasti Anda pernah

mengunjungi apa yang disebut situs web atau homepage.

Tahukan Anda apa yang dimaksud dengan http://www.redhat.com? Itulah yang

dinamakan sebagai alamat web site atau URL (Uniform Resource Locator).

Hampir semua perusahaan saat ini menggunakan web site sebagai tempat

promosi, baik web site milik sendiri maupun menumpang pada web site

perusahaan lain. Masuklah ke http://www.yahoo.com, Anda akan menemukan

banyak iklan di sana, mulai iklan buku sampai iklan pakaian dalam. Mengapa

semua itu terjadi? Jawabnya karena software yang bernama web server yang

bekerja   di  belakang    layar  memberikan     informasi    yang   diminta    oleh

pengunjungnya. 

Mungkin Anda bertanya bagaimana membuat web server seperti itu, bab ini akan

mengupas secara detail cara melakukannya.

 

Mengenal Apache 

Linux edhat memang sebuah distribusi Linux yang cukup lengkap. Untuk

membangun web server, Anda dapat menggunakan Apache yang hadir di dalam

CD Instalasi Linux Redhat 9. Apache adalah software web server yang paling

banyak digunakan saat ini. Sekarang Apache telah mencapai versi 2.0 setelah

memperoleh sukses besar pada versi 1.3.

Server HTTP Apache adalah web server open source yang tangguh dan gratis

yang dikembangkan oleh Apache Software Foundation (http://www.apache.org)

File konfigurasi default Apache versi 2, yaitu file/etc/httpd/conf/httpd.conf, dapat

bekerja seperti versi 1.3. Dapat dikatakan bahwa tidak terjadi  perubahan

mendasar   di  dalam  file konfigurasi   tersebut.   Meskipun   begitu,   beberapa

perbedaan penting antara server HTTP Apache versi 1.3 dan 2.0 tetap ada,

misalnya versi 2.0 menyertakan fitur-fitur berikut:

1.    API baru. Modul-modul Apache menggunakan set Application Progamming

Interfaces (API) baru yang lebih tangguh. Karena itu, modul-modul yang

dibuat untuk Apache versi 1.3 tidak dapat berjalan pada Apache versi 2.0.

2.    Filtering. Modul-modul Apache dapat bertindak sebagai content filter.

3.    Dukungan Apv6. Apache telah mendukung format IP address masa depan,

Ipv6.


 


1



 

 

 

4.    Direktif-direktif    yang  disederhanakan.    Beberapa   direktif   yang  pema-

kaiannya   sulit   telah  dihilangkan    serta  beberapa   direktif   lain telah

disederhanakan.

5.    Respon error Multilingual. Pada saat menggunakan dokumen Server Side

Include (SSI), halaman respon yang telah disesuaikan dengan kebutuhan

dapat disampaikan dalam banyak bahasa.

6.    Dukungan Multiprotocol. Apache mendukung banyak protokol.

 

Lebih lanjut Anda dapat mengunjungi situs  http://httpd.apache.org/docs-2.0/.

Apache versi 2.0 juga melakukan sedikit perubahan pada system file, yaitu:

1.    Direktori konfigurasi baru, yaitu /etc/httpd/conf.d/ telah ditambahkan.

Direktori baru ini  digunakan untuk menyimpan file-file konfigurasi  untuk

modul-modul yang dipaket secara terpisah, seperti mod_ssl, mod_perl, dan

php. Server diminta memuat file-file konfigurasi dengan menggunakan

direktif Include conf.d/*.conf di dalam file konfigurasi utama Apache,

/etc/httpd/conf/httpd.conf.

2.    Dipindahnya program ab dan logresolve. Kedua utilitas ini dipindahkan dari

direktori/usr/sbin/ dan diletakkan di dalam /usr/bin. 

3.    Perintah dbmmanage telah diganti dengan htdbm.

4.    File konfigurasi logrotate telah diubah dari /etc/logrotate.d/apache menjadi

/etc/logrotate.d/httpd.

 

Server HTTP Apache disertai dokumentasi lengkap yang juga dapat diinstal

bersamaan atau setelah instalasi Apache. Dokumen tersebut dapat dibaca

melalui web browser dengan menuliskan alamat http:/localhost/manual. Manual

ini berisi suatu daftar dan deskripsi lengkap semua opsi-opsi konfigurasi..

 

Menjalankan Apache

Setelah instalasi, Anda dapat mencoba server Apache, tidak perlu melakukan

konfigurasi    tambahan   sama  sekali.   Linux  Redhat  9  menyediakan    script

/etc/rc.d/init.d/httpd    sehingga    dapat   diakses    menggunakan     program

/sbin/service, baik untuk menjalankan, mematikan maupun merestart apache.

Untuk memulai server apache, Anda dapat menulis perintah berikut sebagai user

root :

service httpd start

 

 

Sedangkan untuk menghentikan server yang telah berjalan cukup menulis:

service httpd stop

 

 

Anda  dapat  menggunakan    opsi restart untuk mematikan kemudian sekaligus

mengaktifkan kembali server Apache:

service httpd restart

 

 

Pada suatu waktu, Anda mungkin melakukan perubahan terhadap file konfigurasi

utama, httpd.conf, Anda tentunya harus merestart server apache. Namun, jika

pada saat itu banyak user yang mengakses server, tindakan tersebut akan

memutuskan koneksi beberapa user. Anda dapat menyertakan opsi reload untuk

memuat konfigurasi terbaru tanpa harus merestart server Apache.

service httpd reload



2



 

 

 

Konfigurasi Server  

File konfigurasi server Apache adalah  /etc/httpd/conf/httpd.conf.  File ini

mempunyai baris-baris komentar yang cukup informative, menjelaskan apa yang

harus ditulis pada suatu baris konfigurai.  Secara default, konfigurasi yang

disertakan setelah instalasi dapat berjalan dengan baik, namun beberapa direktif

harus diubah untuk mendapatkan konfigurasi sesuai kebutuhan.

Catatan

File konfigurasi httpd.conf merupakan file yang cukup besar terdiri  lebih

dari seribu baris. Buku ini tidak akan menerangkan semua direktif yang

terdapat di dalam file tersebut, hanya beberapa direktif yang sering

digunakan uang akan dikupas disini.

 

Pembuatan konfigurasi Apache dilakukan dengan mengedit file httpd.conf

kemudian menjalankan perintah service httpd yang diikuti oleh salah satu opsi

reload, restart atau stop.

Sebelum mengubah file https.conf, sebaiknya Anda membuat salinan file

konfigurasi asli. Pembuatan backup ini memudahkan perbaikan dari kesalahan-

kesalahan yang mungkin muncul setelah file tersebut diubah. Jika terjadi

kesalahan dan web server tidak bekerja dengan benar, pada kondisi ekstrim,

Anda dapat memanfaatkan file backup tersebut.

Selanjutnya lihat file log error /var/log/httpd/error_log. File ini tidak mudak

untuk dibaca, tergantung dari pengalaman Anda sebagai pengelola web server.

Jika telah berpengalaman, entri-entri catatan error di dalam file ini akan

memberikan informasi penting mengenai penyebab terjadinya error.

 

Daftar Direktif

File konfigurasi httpd.conf terdiri dari ratusan direktif. Berikut ini adalah

beberapa direktif yang sering digunakan (direktif lain dapat Anda pelajari pada

manual yangdisertakan Apache)

1.    ServerRoot

ServerRoot adalah direktori tertinggi dimana file-file  server berada. Baik

server secure maupun non-secure mengarahkan direktif ini ke direktori

“/etc/httpd”.

2.    Pidfile

Pidfile memberikan nama file dimana server merekam ID prosesnya (PID).

Secara default PID diset /var/run/httpd.pid.

3.    Timeout

Timeout mendefinisikan jumlah waktu dalam detik yang digunakan oleh

server  Apache  untuk  menunggu   tanda terima dan transmisi selama

komunikasi. Secara teknis, timeout mendefinisikan berapa lama server

akan menunggu untuk menerima permintaan GET, berapa lama server

akan menunggu untuk menerima paket-paket TCP pada permintaan POST

atau   PUT.  Defaultnya,   Timeout   diset   300  detik  (5  menit)   yang

mencerminkan keadaan umum di Internet. 

4.    KeepAlive   

KeepAlive   menentukan   apakah  server  membolehkan    lebih  dari satu

permintaan per koneksi. Direktif ini dapat digunakan untuk mencegah

adanya   koneksi   yang  menghabiskan    resource   server  terlalu   besar.

Defaultnya direktif ini diset off. 


 

 

 

3



 

 

 

5.    MaxKeepAliveRequests

 

per koneksi Persistent. Umumnya, administrator server memberikan nilai

100.

6.    KeepAliveTimeout    

KeepAliveTimeout menentukan jumlah waktu dalam detik yang akan

digunakan server untuk menunggu setelah permintaan terakhir dilayani

sebelum koneksi ditutup. Nilai default direktif ini adalah 15 detik.

7.    MinSpareServers and MaxSpareServers

Web server Apache secara dinamis melakukan penyesuaian terhadap beban

akses yang dirasakan dengan memanfaatkan sejumlah proses server

cadangan berdasarkan beban tersebut. Apache memeriksa jumlah proses

yang sedang menanti suatu permintaan dan menghentikan beberapa proses

server jika terdapat lebih dari nilai MaxSpareservers atau membuat

beberapa proses jika kurang dari nilai MinSpareServers.

Defaultnya, nilai MinSpareservers adalah 5 dan nilai MaxSpareServers

adalah 20. Sebaiknya Anda memberikan nilai yang terlalu besar pada

MacSpareServers yang dapat ,mengakibatkan server down seketika saat

diserbu pengunjung.

8.    StartServers

StartServers memungkinkan Anda menentukan jumlah proses yang dimiliki

server yang dibuat pada saat mulai berjalan. Karena web server secara

dinamis menghentikan dan membuat proses server berdasarkan beban

yang diterima, Anda tidak perlu mengubah direktif ini. 

9.    MaxClients  

MaxClients digunakan untuk menentukan batasan terhadap jumlah total

proses server atau jumlah client yangs ecara bersamaan dapat terhubung

ke server. Tujuan utama direktif ini adalah menjaga agar server Apache

berjalan baik dan tidak crash dengan system Linux. Pada server-server

yang sibuk, nilai ini diset cukup tinggi. Nilai defaultnya adalah 150. Anda

tidak dianjurkan memberikan nilai lebih dari 256.

10. MaxRequestPerChild

MaxRequestPerChild menentukan jumlah total permintaan setiap proses

server anak yang aktif sebelum dihentikan, Tujuan utama disediakannya

direktif ini adalah untuk menghindari proses yang berjalan lama dan

menghabiskan memory. Nilai default MaxRequestPerChild adalah 1000.

11. Listen

Direktif Listen menentukan nomor port pada web server yang digunakan

untuk menerima permintaan dari client. Secara default, server Apache

menerima koneksi melalui port 80 untuk komunikasi web nonsecure dan

port 443 untuk komunikasi web yang secure.

Jika server Apache dikonfigurasi untuk mendengar pada port di bawah

1024, hanya user root yang dapat menjalankan server Apache. Jika nomor

port yang diberikan di atas 1024 maka user httpd dapat menjadi user

reguler Apache.

Jika mesin dimana server Apache berjalan mempunyai lebih dari 1

interface, maka direktif ini dapat digunakan untuk menentukan interface

mana yang akan mendengar koneksi dari client. Dengan cara ini, misalnya

Anda membatasi hanya koneksi yang melalui Eth0  (192.168.0.254)  yang

dapat menerima koneksi.


 

 


 

4



 

 

 

12. Include

Include membolehkan file-file konfigurasi lain disertakan pada runtime.

Path file-file konfigurasi ini dapat absolut atau relatif terhadap ServerRoot.

Untuk server yang menggunakan modul yang dipaket terpisah seperti

mod_ssl, mod_perl dan php, direktif berikut harus ditempatkan di dalam

Section 2:Global Environment

Include conf.d/*.conf

13. LoadModule

LoadModule    digunakan     

 
  Cemplia@2007  
 
Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan mensyukuri apa yang dimilikinya secukupnya saja This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free